Jumat, 30 September 2011

PILIHAN ANAK

Pada Ibnu Majah yang saya kaji masih mengenai hukum. Kali ini bagaimana menghukumi seorang anak yang mana kedua orang tuanya berpisah. Beberapa hadits dibawah ini adalah hadits dari Ibnu Majah:


2351- حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ ، عَنْ زِيَادِ بْنِ سَعْدٍ ، عَنْ هِلاَلِ بْنِ أَبِي مَيْمُونَةَ ، عَنْ أَبِي مَيْمُونَةَ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ خَيَّرَ غُلاَمًا بَيْنَ أَبِيهِ وَأُمِّهِ ، وَقَالَ : يَا غُلاَمُ هَذِهِ أُمُّكَ وَهَذَا أَبُوكَ.

Dari Abu Huroiroh sesungguhnya Nabi SAW. menyuruh memilih pada seorang anak diantara bapaknya dan ibunya. Nabi bersabda “wahai anak! Ini Ibumu, dan ini Bapakmu”.

Yang digaris bawahi disini adalah perkataan Nabi ketika menghukumi. Hanya menyuruh memilih bapak dan ibu. Tidak ditambahi jika bersama bapak nanti bias xxx atau jika bersama ibu nanti bias zzz. Ddan lain sebagainya.

2352- حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ ، عَنْ عُثْمَانَ الْبَتِّيِّ ، عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ سَلَمَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، أَنَّ أَبَوَيْهِ اخْتَصَمَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، أَحَدُهُمَا كَافِرٌ , وَالآخَرُ مُسْلِمٌ ، فَخَيَّرَهُ فَتَوَجَّهَ إِلَى الْكَافِرِ ، فَقَالَ : اللَّهُمَّ اهْدِهِ ، فَتَوَجَّهَ إِلَى الْمُسْلِمِ ، فَقَضَى لَهُ بِهِ.

Dari Kakekya Abdul Hamid. Sesungguhnya kedua orang tuanya kakeknya Abdul Hamid bertengkar sehingga sampai pada Nabi SAW. salah satu dari keduanya kafir dan yang satunya muslim. Maka Nabi menyuruh anak (kakeknya Abdul Hamid) memilih pada orang tuanya. Maka anak itu menghadap pada yang kafir (ibunya). Dan Nabi berdoa “Ya Alloh tunjukanlah padanya” (didalam hati). Maka anak itu menghadap pada yang muslim (bapak). Maka Nabi menghukumi pada anak kepada yang islam.

Tambahan catatan hukum dari hadits-hadit yang lain yaitu jika anak berumur dibawah tujuh tahun maka anak tersebut adalah hak Ibunya dengan Bapaknya membiayai kehidupannya. Setelah lebih dari tujuh tahun maka anak sudah harus memilih ingin disauh siapa.

Kamis, 29 September 2011

KALUNG UNTA

Apa teman-teman sudah mendengar / melihat lonceng unta? Biasanya pemiliki unta memberikan lonceng kepada untanya sebagai hiasan. Ternyata ada haditsnya dalam Bukhori mengenai ini. Berikut hadits yang saya temui:



3005 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ أَنَّ أَبَا بَشِيرٍ الْأَنْصَارِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ وَالنَّاسُ فِي مَبِيتِهِمْ فَأَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَسُولًا أَنْ لَا يَبْقَيَنَّ فِي رَقَبَةِ بَعِيرٍ قِلَادَةٌ مِنْ وَتَرٍ أَوْ قِلَادَةٌ إِلَّا قُطِعَتْ

Sesungguhnya Abu Basyir Al Anshoriy RA. mengkhabari pada Abbad bin Tamim bahwa sesungguhnya Abu Bsyir bersama Rosululloh SAW. didalam bepergiannya Nabi. Abdulloh berkata aku menyangka sesungguhnya Abu Basyir dan para manusia bermalam di tempat mereka. Maka Rosululloh SAW. mengutus pada utusan, “kalian jangan meninggalkan leher unta pada kalung dari tali atau kalung kecuali diputus.”

Rabu, 28 September 2011

AHLI NASAB

Kali ini yg dibahas pada Ibnu Majah yaitu mengenai Ahli Nasab. Ahli Nasab yang dimaksud adalah tukang tebak keturunan. Tapi tukang tebaknya tidak sembarangan. Mereka memiliki ilmu khusus sehingga dapat menebak garis keturunan seseorang dengan benar. Kalau zaman sekarang bias dikatakan Ahli DNA dll. Berikut hadits dari Ibnu Majah yang dibahas:



2349- حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، وَهِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ ، قَالُوا : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ ، عَنِ الزُّهْرِيِّ ، عَنْ عُرْوَةَ ، عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مَسْرُورًا وَهُوَ يَقُولُ : يَا عَائِشَةُ , أَلَمْ تَرَيْ أَنَّ مُجَزِّزًا الْمُدْلِجِيَّ دَخَلَ عَلَيَّ فَرَأَى أُسَامَةَ ، وَزَيْدًا ، عَلَيْهِمَا قَطِيفَةٌ ، قَدْ غَطَّيَا رُؤُوسَهُمَا , وَقَدْ بَدَتْ أَقْدَامُهُمَا ، فَقَالَ : إِنَّ هَذِهِ الأَقْدَامَ بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ.

Aisyah berkata suatu hari Rosululloh SAW. masuk (pada rumah Aisyah) dengan disenangkan (wajahnya berseri). Dan Nabi bersabda “wahai Aisyah apakah kamu tidak melihat sesungguhnya Mujazzir Almudlijiy (Ahli Nasab) datang padaku kemudian melihat pada Usamah dan Zaid. Yang mana keduanya ditutupi selimut pada kepalanya. Dan telapak kainya tamapak. Lalu Mujazzir berkata sesungguhnya telapak kaki ini sebagiannya sama dengan telapak kaki yang lain (masih keturunan)”.

Asbabul Nuzul Hadits 2349 yaitu Usamah adalah anak laki laki Zaid (Anak angkatnya Nabi). Tapi kulit Usamah hitam sedangkan Zaid Putih. Ini karena Usamah lahir dari perempuan berkulit hitam. Banyak para manusia menilai bahwa Usamah bukan Anaknya Zaid. Sehingga dipanggilah Ahli Nasab untuk menganalisis apakah Usamah masih memiliki keturunan Zaid atau tidak. Ternyata masih ada garis keturunannya. Sehingga Nabi pulang dengan wajah yang beseri-seri.

2350- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ ، حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ ، حَدَّثَنَا سِمَاكُ بْنُ حَرْبٍ ، عَنْ عِكْرِمَةَ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، أَنَّ قُرَيْشًا أَتَوُا امْرَأَةً كَاهِنَةً ، فَقَالُوا لَهَا : أَخْبِرِينَا أَشْبَهَنَا أَثَرًا بِصَاحِبِ الْمَقَامِ ، فَقَالَتْ : إِنْ أَنْتُمْ جَرَرْتُمْ كِسَاءً عَلَى هَذِهِ السِّهْلَةِ ، ثُمَّ مَشَيْتُمْ عَلَيْهَا ، أَنْبَأْتُكُمْ ، قَالَ : فَجَرُّوا كِسَاءً ، ثُمَّ مَشَى النَّاسُ عَلَيْهَا ، فَأَبْصَرَتْ أَثَرَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، فَقَالَتْ : هَذَا أَقْرَبُكُمْ إِلَيْهِ شَبَهًا ، ثُمَّ مَكَثُوا بَعْدَ ذَلِكَ عِشْرِينَ سَنَةً ، أَوْ مَا شَاءَ اللَّهُ ، ثُمَّ بَعَثَ اللَّهُ مُحَمَّدًا صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ.

Dari Ibni Abbas sesungguhnya orang Quroisy datang pada seorang perempuan tukang tebak nasab. Mereka berkata pada perempuan “kabarilah pada kami yang lebih serupa bekasnya dengan pemilik Maqom (Ibrohim AS.)”. perempuan itu menjawab “jika kalian menyiapkan kain lalu kalian berjalan dengan lumpur ini pada kain, maka aku akan menceritakan pada kalian”. Ibni Abbas berkata maka mereka menyiapkan kain dan para manusia berjalan diatas kain maka perempuan melihat pada bekasnya Rosululloh SAW. perempuan tersebut berkata “bekas ini lebih dekatnya serupa pada pemilik maqom”. Kemudian mereka diam setelah demikian itu selama 20 tahun atau apa-apa yang Alloh kehendaki. Kemudian Alloh mengutus Muhammad SAW.

Hadits 2350 Oleh Al Bani di dhoifkan. Tapi oleh Al Zawaid di Sohihkan.

Kesimpulan : menanyakan keturunan kepada seorang ahli nasab yang memang mengerti masalah nasab itu boleh.

Selasa, 27 September 2011

MENARIK KEMBALI SHODAQOH

Di Bukhori terdapat hadits mengenai orang yang sudah bershodaqoh. Tapi ternyata shodaqohnya tidak dirawat. Sehingga shodaqoh tersebut ingin diminta kembali. Boleh tidak ya?


3002 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ حَمَلَ عَلَى فَرَسٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَوَجَدَهُ يُبَاعُ فَأَرَادَ أَنْ يَبْتَاعَهُ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا تَبْتَعْهُ وَلَا تَعُدْ فِي صَدَقَتِكَ

Dari Abdillah bin Umar RA. sesungguhnya Umar bin Khotob menyerahkan kuda untuk sabilillah. Kemudian Umar menjumpai kuda tersebut akan dijual. Maka Umar menghendaki membeli kuda tersebut. maka Umar bertanya pada Rosululloh SAW. Nabi bersabda “kamu jangan membeli pada kuda itu dan jangan menarik kembali pada shodaqohmu.”

3003 - حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ حَمَلْتُ عَلَى فَرَسٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَابْتَاعَهُ أَوْ فَأَضَاعَهُ الَّذِي كَانَ عِنْدَهُ فَأَرَدْتُ أَنْ أَشْتَرِيَهُ وَظَنَنْتُ أَنَّهُ بَائِعُهُ بِرُخْصٍ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا تَشْتَرِهِ وَإِنْ بِدِرْهَمٍ فَإِنَّ الْعَائِدَ فِي هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَعُودُ فِي قَيْئِهِ

Umar bin Khotob berkata Aku menyerahkan kuda untuk sabilillah. Maka orang tersebut menjual atau menyia-nyiakan pada kuda yang ada disisinya. Maka aku menghendaki membelinya dan aku mengharap sesungguhnya kuda dijual murah. Maka aku bertanya pada Nabi SAW. bersabda “janganlah kamu membeli pada kuda itu walaupun dijual dengan harga 1 dirham. Maka sesungguhnya orang yang mengulangi (menarik kembali) didalam hadiyahnya orang sebagimana anjing yang menjilati kembali muntahnya.”

Kesimpulan : jangan pernah menarik kembali barang yang telah kita berikan sebagai hadiyah ataupun shodaqoh bagaimanapun keadaannya.

Senin, 26 September 2011

BEPERGIAN

Bepergian memang melelahkan. Jika kita bepergian kita harus mempersiapkan barang-barang yang kita perlukan untuk dimasukan kedalam koper/tas. Setelah sampai tujuan kadang malah lebih lelah. Jika kita pergi untuk rekreasi menyempat-sempatkan melekan ditempat tersebut karena mungkin hanya sekali seumur hidup. Jika bepergian bukan rekreasi/ kerjaan biasanya sudah ada schedule yang harus dijalankan. Kali ini saya akan beberapa hadits Bukhori mengenai bepergian.


2996 - حَدَّثَنَا مَطَرُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا الْعَوَّامُ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ أَبُو إِسْمَاعِيلَ السَّكْسَكِيُّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا بُرْدَةَ وَاصْطَحَبَ هُوَ وَيَزِيدُ بْنُ أَبِي كَبْشَةَ فِي سَفَرٍ فَكَانَ يَزِيدُ يَصُومُ فِي السَّفَرِ فَقَالَ لَهُ أَبُو بُرْدَةَ سَمِعْتُ أَبَا مُوسَى مِرَارًا يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

Ibrohim yang dikenal Abu Ismail Assaksakiy berkata aku mendengar pada Aba Burdah dan temannya yaitu Yazid bin Kabsyah bepergian. Yazid puasa ketika bepergian tersebut. Maka Abudardah berkata pada Yazid aku mendengar dari Abu Musa berkali-kali berkata Rosululloh SAW bersabda “ketika seorang Hamba Sakit atau bepergian maka bagi hamba ditulis seperti apa yang dikerjakan ketika dia tidak bepergian dan sehat.”


2998 - حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي الْوَحْدَةِ مَا أَعْلَمُ مَا سَارَ رَاكِبٌ بِلَيْلٍ وَحْدَهُ

Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW. besabda “seandainya para manusia tau apa yang didapat ketika bepergi sendirian seperti yang aku ketahui, maka pengendara kendaraan tidak akan bepergian sendiri dimalam hari.”

2999 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي قَالَ سُئِلَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ يَحْيَى يَقُولُ وَأَنَا أَسْمَعُ فَسَقَطَ عَنِّي عَنْ مَسِيرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ قَالَ فَكَانَ يَسِيرُ الْعَنَقَ فَإِذَا وَجَدَ فَجْوَةً نَصَّ وَالنَّصُّ فَوْقَ الْعَنَقِ

Bapak Hisyam berkata Usamah bin Yazid RA. ditanya Yahya berkata aku mendengar maka putus dari perjalanannya Nabi SAW. didalam Haji Wada’. Usamah berkata “Nabi berjalan dengan sedengan (tidak cepat dan tidak pelan) maka ketika menjumpai daerah yang luas, maka Nabi nashu dalam perjalanan. Adapun Nashu itu lebih cepat dari sedengan.”

3000 - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي زَيْدٌ هُوَ ابْنُ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا بِطَرِيقِ مَكَّةَ فَبَلَغَهُ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِي عُبَيْدٍ شِدَّةُ وَجَعٍ فَأَسْرَعَ السَّيْرَ حَتَّى إِذَا كَانَ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّفَقِ ثُمَّ نَزَلَ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ وَالْعَتَمَةَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا وَقَالَ إِنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَدَّ بِهِ السَّيْرُ أَخَّرَ الْمَغْرِبَ وَجَمَعَ بَيْنَهُمَا

Dari Aslam berkata aku bersama Abdillah bin Umar RA. di jalan ke mekah. Maka sampai pada ku berita sakit berat shofiyah binti abi ubaid. Maka Abdillah mencepatkan langkahnya pada perjalanan. Ketika telah terbenam mega merah (dilangit) Abdillah turun lalu sholat magrib dan isya’ dengan dijama’ diantara keduannya. Dan Abdillah berkata “sesungguhnya aku melihat Nabi SAW. ketika perjalanan berat Nabi mengakhirkan magrib dan menjama’ diantara keduanya.” (masih dalam waktunya/ mengakhirkan waktu magrib dan mengawalkan waktu Isya’).

3001 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنْ الْعَذَابِ يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ نَوْمَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ فَإِذَا قَضَى أَحَدُكُمْ نَهْمَتَهُ فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ

Dari Abu Huroiroh RA. sesungguhnya Rosululloh SAW. bersabda “adapun bepergian adalah bagian dari siksa. Karena mencegah tidurnya, makannnya dan minumnya. Maka itu ketika salah satu kalian sampai pada tujuan, maka hendaklah cepat-cepat pada keluarganya.”

Kesimpulan dari hadits diatas:
1.    Ketika bepergian boleh membatalkan puasa rutin sunahnya. Karena pahala puasa rutin sunahnya tetap ditulis.
2.   Jangan bepergian sendirian dimalam hari.
3.   Ketika menjumpai daerah yang sepi supaya agak dicepatkan.
4.   Boleh mengakhirkan sholat magrib dan mengawalkan sholat Isya’ yang penting tepat pada waktunya.
5.   Ketika kalian pulang supaya agak dicepatkan.

Walupun ini tidak diwajibkan, tapi jika dikerjkan lebih baik. insyaAlloh Alloh memberikan kebarokahan kepada kita dalam perjalanan kita jika kita berusaha mengikuti sunnah Rosululloh.

Selasa, 20 September 2011

TAKBIR, TAHLIL DAN TASBIH

Dalam beberapa film perjuangan kita sering melihat dan mendengar kalimat takbir (Allohu Akbar) diserukan dengan keras sebelum berperang menunjukan kami adalah orang iman. Bagaimana dengan haditsnya ya? Dibawah ini adalah beberapa hadits dari Bukhori mengenai Takbir.


2991 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ صَبَّحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ وَقَدْ خَرَجُوا بِالْمَسَاحِي عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَلَمَّا رَأَوْهُ قَالُوا هَذَا مُحَمَّدٌ وَالْخَمِيسُ مُحَمَّدٌ وَالْخَمِيسُ فَلَجَئُوا إِلَى الْحِصْنِ فَرَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ وَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ خَرِبَتْ خَيْبَرُ إِنَّا إِذَا نَزَلْنَا بِسَاحَةِ قَوْمٍ {فَسَاءَ صَبَاحُ الْمُنْذَرِينَ} وَأَصَبْنَا حُمُرًا فَطَبَخْنَاهَا فَنَادَى مُنَادِي النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يَنْهَيَانِكُمْ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ فَأُكْفِئَتْ الْقُدُورُ بِمَا فِيهَا تَابَعَهُ عَلِيٌّ عَنْ سُفْيَانَ رَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ

Anas RA. Berkata Nabi SAW. berangkat pagi pada penduduk Khoibar. Maka mereka keluar dengan membawa alat pertanian atas pundak mereka. Ketika mereka melihat pada Nabi maka mereka berseru “ini Muhammad dan bala tentaranya!! Muhammad dan bala tentaranya!!” Kemudian mereka mengungsi di bentengnya. Maka Nabi SAW. mengangkat pada kedua tangannya lalu bersabda “Allohu Akbar hancurlah khoibar!” Sesungguhnya kami ketika bertempat disuatu pelataran qoum maka jeleklah pagi hari yang dialami orang yang diperingatkan tersebut. Dan kami memperoleh himar (harta jarahan perang). Maka kami memasaknya. Lalu tukang pemberi pengumumannya Nabi SAW. berseru sesungguhnya Alloh dan Utusannya mencegah daging himar untuk kalian. Maka aku menumpahkan pada kendil (tempat memasak daging himar) beserta isinya.

2992 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكُنَّا إِذَا أَشْرَفْنَا عَلَى وَادٍ هَلَّلْنَا وَكَبَّرْنَا ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّهُ مَعَكُمْ إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ تَبَارَكَ اسْمُهُ وَتَعَالَى جَدُّهُ

Abu Musa Al Asyariy RA. berkata kami pernah bersama Rosululloh SAW. naik pada lembah maka kami membaca tahlil dan takbir dengan suara keras. Maka Nabi SAW. bersabda “wahai para manusia kasihanilah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak memanggil orang yang tuli dan tidak ghoib. Sesungguhnya Alloh bersama kalian. Sesungguhnya Alloh maha mendengar lagi dekat”.

2993 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا إِذَا صَعِدْنَا كَبَّرْنَا وَإِذَا نَزَلْنَا سَبَّحْنَا

Jabir bin Abdulloh RA. berkata kami pernah ketika kami naik (mendaki) kami Takbir dan ketika turun kami tasbih.

Intinya Nabi dan para sohabat selalu berdzikir pada Alloh dengan membaca takbir, tahlil, tasbih dsb. Dan tak perlu dengan suara keras. Kecuali orang yang haji. Menyerukan takbir ketika berperang memang dilakukan Nabi dan para sohabatnya. Dan itu juga dilakukan oleh beberapa pejuang-pejuang dinegri kita.

Senin, 19 September 2011

UNDIAN (IM)

Kembali lagi ke hadits Ibnu Majah. Kali ini saya akan membahas menghukumi dengan cara mengundi. Boleh tidak ya? Beberapa hadits yang saya temui pada Ibnu majah yaitu :



2345- حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى ، قَالاَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى ، حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ ، عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ ، أَنَّ رَجُلاً كَانَ لَهُ سِتَّةُ مَمْلُوكِينَ ، لَيْسَ لَهُ مَالٌ غَيْرُهُمْ ، فَأَعْتَقَهُمْ عِنْدَ مَوْتِهِ ، فَجَزَّأَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، فَأَعْتَقَ اثْنَيْنِ ، وَأَرَقَّ أَرْبَعَةً.

Dari Imron bin Hushoin sesungguhnya pernah ada seorang laki-laki mempunyai 6 budak. Dan orang tersebut tidak mempunyai harta selain budak itu. Maka rojul tersebut memerdekakan budak tersebut ketika akan mati. Maka Rosululloh SAW. mengundi pada mereka untuk memerdekakan yang 2 budak dan menetapkan yang 4 budak.

2346- حَدَّثَنَا جَمِيلُ بْنُ الْحَسَنِ الْعَتَكِيُّ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى ، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ ، عَنْ قَتَادَةَ ، عَنْ خِلاَسٍ ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَجُلَيْنِ تَدَارَءَا فِي بَيْعٍ لَيْسَ لِوَاحِدٍ مِنْهُمَا بَيِّنَةٌ ، فَأَمَرَهُمَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ أَنْ يَسْتَهِمَا عَلَى الْيَمِينِ ، أَحَبَّا ذَلِكَ أَمْ كَرِهَا.

Dari Abi Huroiroh sesungguhnya 2 orang laki-laki berselisih didalam masalah jual beli. Salah satu dari keduanya tidak memiliki saksi. Maka Rosululloh SAW. perintah kepada mereka untuk mengundi pada keduanya untuk melakukan sumpah (Jika dia menang undian, dia harus bersupah atas nama Alloh). Walaupun kejadian itu menyenagkan maupun membencikan (harus menerima hukum walaupun tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya).

2347- حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَمَانٍ ، عَنْ مَعْمَرٍ ، عَنِ الزُّهْرِيِّ ، عَنْ عُرْوَةَ ، عَنْ عَائِشَةَ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَافَرَ أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ

Dari Aisyah sesungguhnya Nabi SAW. ketika bepergian maka Nabi mengundi pada Istri-istrinya Nabi (untuk ikut pergi bersama Nabi)

2348- حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ ، أَخْبَرَنَا الثَّوْرِيُّ ، عَنْ صَالِحٍ الْهَمْدَانِيِّ ، عَنِ الشَّعْبِيِّ ، عَنْ عَبْدِ خَيْرٍ الْحَضْرَمِيِّ ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ ، قَالَ : أُتِيَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ وَهُوَ بِالْيَمَنِ ، فِي ثَلاَثَةٍ قَدْ وَقَعُوا عَلَى امْرَأَةٍ فِي طُهْرٍ وَاحِدٍ ، فَسَأَلَ اثْنَيْنِ ، فَقَالَ : أَتُقِرَّانِ لِهَذَا بِالْوَلَدِ ؟ قَالاَ : لاَ ، ثُمَّ سَأَلَ اثْنَيْنِ ، فَقَالَ : أَتُقِرَّانِ لِهَذَا بِالْوَلَدِ ؟ قَالاَ : لاَ ، فَجَعَلَ كُلَّمَا سَأَلَ اثْنَيْنِ : أَتُقِرَّانِ لِهَذَا بِالْوَلَدِ ؟ قَالاَ : لاَ ، فَأَقْرَعَ بَيْنَهُمْ ، فَأَلْحَقَ الْوَلَدَ بِالَّذِي أَصَابَتْهُ الْقُرْعَةُ ، وَجَعَلَ عَلَيْهِ ثُلُثَيِ الدِّيَةِ ، فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ , فَضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ

Zaid bin Arqom berkata Ali bin Abu Mutholib yang berada di Yaman didatangkan 3 orang (anggap namanya A, B, C) yang telah menjima’ pada seorang budak perempuan mereka didalam sucian yang satu. Maka Ali bertanya pada A dan B apakah kamu berdua mengakui ini anak C? keduanya berkata tidak. Kemudian Ali bertanya pada A dan C apakah kamu berdua mengakui ini anak B? keduanya berkata tidak. Maka ketika Ali bertanya pada B dan C apakah kamu berdua mengakui ini anak A? keduanya berkata tidak, maka Ali mengundi diantara mereka. Lalu memberika anak pada orang yang mendapatkan undian. Dan Ali menjadikan atasnya membayar 2/3 dari harga budak. (masing-masing yang kalah undian mendapatkan 1/3). Cerita tersebut dilaporkan pada Nabi SAW. maka Nabi tertawa hingga tampak gigi grahamnya Nabi.

Jadi kesimpulannya undian boleh dilakukan. Tapi didalam hukum harus ada syaratnya! Jika pada hukum tersebut tidak ada saksi. Atau menemui jalan buntu pada suatu perselisihan.

Label