Kali ini yg dibahas pada Ibnu Majah yaitu mengenai Ahli Nasab. Ahli Nasab yang dimaksud adalah tukang tebak keturunan. Tapi tukang tebaknya tidak sembarangan. Mereka memiliki ilmu khusus sehingga dapat menebak garis keturunan seseorang dengan benar. Kalau zaman sekarang bias dikatakan Ahli DNA dll. Berikut hadits dari Ibnu Majah yang dibahas:
2349- حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، وَهِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ ، قَالُوا : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ ، عَنِ الزُّهْرِيِّ ، عَنْ عُرْوَةَ ، عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مَسْرُورًا وَهُوَ يَقُولُ : يَا عَائِشَةُ , أَلَمْ تَرَيْ أَنَّ مُجَزِّزًا الْمُدْلِجِيَّ دَخَلَ عَلَيَّ فَرَأَى أُسَامَةَ ، وَزَيْدًا ، عَلَيْهِمَا قَطِيفَةٌ ، قَدْ غَطَّيَا رُؤُوسَهُمَا , وَقَدْ بَدَتْ أَقْدَامُهُمَا ، فَقَالَ : إِنَّ هَذِهِ الأَقْدَامَ بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ.
Aisyah berkata suatu hari Rosululloh SAW. masuk (pada rumah Aisyah) dengan disenangkan (wajahnya berseri). Dan Nabi bersabda “wahai Aisyah apakah kamu tidak melihat sesungguhnya Mujazzir Almudlijiy (Ahli Nasab) datang padaku kemudian melihat pada Usamah dan Zaid. Yang mana keduanya ditutupi selimut pada kepalanya. Dan telapak kainya tamapak. Lalu Mujazzir berkata sesungguhnya telapak kaki ini sebagiannya sama dengan telapak kaki yang lain (masih keturunan)”.
Asbabul Nuzul Hadits 2349 yaitu Usamah adalah anak laki laki Zaid (Anak angkatnya Nabi). Tapi kulit Usamah hitam sedangkan Zaid Putih. Ini karena Usamah lahir dari perempuan berkulit hitam. Banyak para manusia menilai bahwa Usamah bukan Anaknya Zaid. Sehingga dipanggilah Ahli Nasab untuk menganalisis apakah Usamah masih memiliki keturunan Zaid atau tidak. Ternyata masih ada garis keturunannya. Sehingga Nabi pulang dengan wajah yang beseri-seri.
2350- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ ، حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ ، حَدَّثَنَا سِمَاكُ بْنُ حَرْبٍ ، عَنْ عِكْرِمَةَ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، أَنَّ قُرَيْشًا أَتَوُا امْرَأَةً كَاهِنَةً ، فَقَالُوا لَهَا : أَخْبِرِينَا أَشْبَهَنَا أَثَرًا بِصَاحِبِ الْمَقَامِ ، فَقَالَتْ : إِنْ أَنْتُمْ جَرَرْتُمْ كِسَاءً عَلَى هَذِهِ السِّهْلَةِ ، ثُمَّ مَشَيْتُمْ عَلَيْهَا ، أَنْبَأْتُكُمْ ، قَالَ : فَجَرُّوا كِسَاءً ، ثُمَّ مَشَى النَّاسُ عَلَيْهَا ، فَأَبْصَرَتْ أَثَرَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، فَقَالَتْ : هَذَا أَقْرَبُكُمْ إِلَيْهِ شَبَهًا ، ثُمَّ مَكَثُوا بَعْدَ ذَلِكَ عِشْرِينَ سَنَةً ، أَوْ مَا شَاءَ اللَّهُ ، ثُمَّ بَعَثَ اللَّهُ مُحَمَّدًا صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ.
Dari Ibni Abbas sesungguhnya orang Quroisy datang pada seorang perempuan tukang tebak nasab. Mereka berkata pada perempuan “kabarilah pada kami yang lebih serupa bekasnya dengan pemilik Maqom (Ibrohim AS.)”. perempuan itu menjawab “jika kalian menyiapkan kain lalu kalian berjalan dengan lumpur ini pada kain, maka aku akan menceritakan pada kalian”. Ibni Abbas berkata maka mereka menyiapkan kain dan para manusia berjalan diatas kain maka perempuan melihat pada bekasnya Rosululloh SAW. perempuan tersebut berkata “bekas ini lebih dekatnya serupa pada pemilik maqom”. Kemudian mereka diam setelah demikian itu selama 20 tahun atau apa-apa yang Alloh kehendaki. Kemudian Alloh mengutus Muhammad SAW.
Hadits 2350 Oleh Al Bani di dhoifkan. Tapi oleh Al Zawaid di Sohihkan.
Kesimpulan : menanyakan keturunan kepada seorang ahli nasab yang memang mengerti masalah nasab itu boleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Isi komentar teman-teman semua dengan kata-kata yang baik ya! semoga bermanfaat