Bepergian memang melelahkan. Jika kita bepergian kita harus mempersiapkan barang-barang yang kita perlukan untuk dimasukan kedalam koper/tas. Setelah sampai tujuan kadang malah lebih lelah. Jika kita pergi untuk rekreasi menyempat-sempatkan melekan ditempat tersebut karena mungkin hanya sekali seumur hidup. Jika bepergian bukan rekreasi/ kerjaan biasanya sudah ada schedule yang harus dijalankan. Kali ini saya akan beberapa hadits Bukhori mengenai bepergian.
2996 - حَدَّثَنَا مَطَرُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا الْعَوَّامُ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ أَبُو إِسْمَاعِيلَ السَّكْسَكِيُّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا بُرْدَةَ وَاصْطَحَبَ هُوَ وَيَزِيدُ بْنُ أَبِي كَبْشَةَ فِي سَفَرٍ فَكَانَ يَزِيدُ يَصُومُ فِي السَّفَرِ فَقَالَ لَهُ أَبُو بُرْدَةَ سَمِعْتُ أَبَا مُوسَى مِرَارًا يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
Ibrohim yang dikenal Abu Ismail Assaksakiy berkata aku mendengar pada Aba Burdah dan temannya yaitu Yazid bin Kabsyah bepergian. Yazid puasa ketika bepergian tersebut. Maka Abudardah berkata pada Yazid aku mendengar dari Abu Musa berkali-kali berkata Rosululloh SAW bersabda “ketika seorang Hamba Sakit atau bepergian maka bagi hamba ditulis seperti apa yang dikerjakan ketika dia tidak bepergian dan sehat.”
2998 - حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي الْوَحْدَةِ مَا أَعْلَمُ مَا سَارَ رَاكِبٌ بِلَيْلٍ وَحْدَهُ
Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW. besabda “seandainya para manusia tau apa yang didapat ketika bepergi sendirian seperti yang aku ketahui, maka pengendara kendaraan tidak akan bepergian sendiri dimalam hari.”
2999 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي قَالَ سُئِلَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ يَحْيَى يَقُولُ وَأَنَا أَسْمَعُ فَسَقَطَ عَنِّي عَنْ مَسِيرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ قَالَ فَكَانَ يَسِيرُ الْعَنَقَ فَإِذَا وَجَدَ فَجْوَةً نَصَّ وَالنَّصُّ فَوْقَ الْعَنَقِ
Bapak Hisyam berkata Usamah bin Yazid RA. ditanya Yahya berkata aku mendengar maka putus dari perjalanannya Nabi SAW. didalam Haji Wada’. Usamah berkata “Nabi berjalan dengan sedengan (tidak cepat dan tidak pelan) maka ketika menjumpai daerah yang luas, maka Nabi nashu dalam perjalanan. Adapun Nashu itu lebih cepat dari sedengan.”
3000 - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي زَيْدٌ هُوَ ابْنُ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا بِطَرِيقِ مَكَّةَ فَبَلَغَهُ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِي عُبَيْدٍ شِدَّةُ وَجَعٍ فَأَسْرَعَ السَّيْرَ حَتَّى إِذَا كَانَ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّفَقِ ثُمَّ نَزَلَ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ وَالْعَتَمَةَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا وَقَالَ إِنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَدَّ بِهِ السَّيْرُ أَخَّرَ الْمَغْرِبَ وَجَمَعَ بَيْنَهُمَا
Dari Aslam berkata aku bersama Abdillah bin Umar RA. di jalan ke mekah. Maka sampai pada ku berita sakit berat shofiyah binti abi ubaid. Maka Abdillah mencepatkan langkahnya pada perjalanan. Ketika telah terbenam mega merah (dilangit) Abdillah turun lalu sholat magrib dan isya’ dengan dijama’ diantara keduannya. Dan Abdillah berkata “sesungguhnya aku melihat Nabi SAW. ketika perjalanan berat Nabi mengakhirkan magrib dan menjama’ diantara keduanya.” (masih dalam waktunya/ mengakhirkan waktu magrib dan mengawalkan waktu Isya’).
3001 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنْ الْعَذَابِ يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ نَوْمَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ فَإِذَا قَضَى أَحَدُكُمْ نَهْمَتَهُ فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ
Dari Abu Huroiroh RA. sesungguhnya Rosululloh SAW. bersabda “adapun bepergian adalah bagian dari siksa. Karena mencegah tidurnya, makannnya dan minumnya. Maka itu ketika salah satu kalian sampai pada tujuan, maka hendaklah cepat-cepat pada keluarganya.”
Kesimpulan dari hadits diatas:
1. Ketika bepergian boleh membatalkan puasa rutin sunahnya. Karena pahala puasa rutin sunahnya tetap ditulis.
2. Jangan bepergian sendirian dimalam hari.
3. Ketika menjumpai daerah yang sepi supaya agak dicepatkan.
4. Boleh mengakhirkan sholat magrib dan mengawalkan sholat Isya’ yang penting tepat pada waktunya.
5. Ketika kalian pulang supaya agak dicepatkan.
Walupun ini tidak diwajibkan, tapi jika dikerjkan lebih baik. insyaAlloh Alloh memberikan kebarokahan kepada kita dalam perjalanan kita jika kita berusaha mengikuti sunnah Rosululloh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Isi komentar teman-teman semua dengan kata-kata yang baik ya! semoga bermanfaat