Hakim merupakan juru hukum yang menentukan hukum yang pantas untuk dua orang yang berselisih. Sebenarnya hukum yang adil sudah tercantum dalam Alqur’an dan hadits. Karena Alloh adalah dzat yang maha adil, maka hukum Alloh adalah hukum yang paling adil. Tapi disini saya akan menyampaikan tentang hakim yang menyimpang (keluar dari hukum Alloh) dan menerima suap. Cek hadits ibnu majah berikut ini
2312- حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانَ ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِلاَلٍ ، عَنْ عِمْرَانَ الْقَطَّانِ ، عَنْ حُسَيْنٍ , يَعْنِي ابْنَ عِمْرَانَ ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ الشَّيْبَانِيِّ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ مَعَ الْقَاضِي مَا لَمْ يَجُرْ ، فَإِذَا جَارَ وَكَلَهُ إِلَى نَفْسِهِ
Dari Abdillah ibni Abi Auf berkata Rosululloh SAW. bersabda sesungguhnya Alloh bersama juru hukum selama tidak menyimpang. Ketika hakim menyimpang, Alloh menyerahkan perselisihan itu pada dirinya.
2313- حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ ، عَنْ خَالِهِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : لَعْنَةُ اللهِ عَلَى الرَّاشِي وَالْمُرْتَشِي
Abdillah ibni Amr berkata Rosululloh SAW. bersabda Alloh mela’nati orang yang menyimpang dan orang yang menerima suap.
Suap yang dimaksud adalah harta yang diberikan kepada hakim atau seseorang agar hajatnya bisa menang/sesuai keinginan/cepat selesai dll. Semoga semua hakim dan pemerintah dinegri ini sadar akan la’natnya Alloh terhadap orang yang menerima suap……………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Isi komentar teman-teman semua dengan kata-kata yang baik ya! semoga bermanfaat