Jumat, 30 September 2011

PILIHAN ANAK

Pada Ibnu Majah yang saya kaji masih mengenai hukum. Kali ini bagaimana menghukumi seorang anak yang mana kedua orang tuanya berpisah. Beberapa hadits dibawah ini adalah hadits dari Ibnu Majah:


2351- حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ ، عَنْ زِيَادِ بْنِ سَعْدٍ ، عَنْ هِلاَلِ بْنِ أَبِي مَيْمُونَةَ ، عَنْ أَبِي مَيْمُونَةَ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ خَيَّرَ غُلاَمًا بَيْنَ أَبِيهِ وَأُمِّهِ ، وَقَالَ : يَا غُلاَمُ هَذِهِ أُمُّكَ وَهَذَا أَبُوكَ.

Dari Abu Huroiroh sesungguhnya Nabi SAW. menyuruh memilih pada seorang anak diantara bapaknya dan ibunya. Nabi bersabda “wahai anak! Ini Ibumu, dan ini Bapakmu”.

Yang digaris bawahi disini adalah perkataan Nabi ketika menghukumi. Hanya menyuruh memilih bapak dan ibu. Tidak ditambahi jika bersama bapak nanti bias xxx atau jika bersama ibu nanti bias zzz. Ddan lain sebagainya.

2352- حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ ، عَنْ عُثْمَانَ الْبَتِّيِّ ، عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ سَلَمَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، أَنَّ أَبَوَيْهِ اخْتَصَمَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، أَحَدُهُمَا كَافِرٌ , وَالآخَرُ مُسْلِمٌ ، فَخَيَّرَهُ فَتَوَجَّهَ إِلَى الْكَافِرِ ، فَقَالَ : اللَّهُمَّ اهْدِهِ ، فَتَوَجَّهَ إِلَى الْمُسْلِمِ ، فَقَضَى لَهُ بِهِ.

Dari Kakekya Abdul Hamid. Sesungguhnya kedua orang tuanya kakeknya Abdul Hamid bertengkar sehingga sampai pada Nabi SAW. salah satu dari keduanya kafir dan yang satunya muslim. Maka Nabi menyuruh anak (kakeknya Abdul Hamid) memilih pada orang tuanya. Maka anak itu menghadap pada yang kafir (ibunya). Dan Nabi berdoa “Ya Alloh tunjukanlah padanya” (didalam hati). Maka anak itu menghadap pada yang muslim (bapak). Maka Nabi menghukumi pada anak kepada yang islam.

Tambahan catatan hukum dari hadits-hadit yang lain yaitu jika anak berumur dibawah tujuh tahun maka anak tersebut adalah hak Ibunya dengan Bapaknya membiayai kehidupannya. Setelah lebih dari tujuh tahun maka anak sudah harus memilih ingin disauh siapa.

Kamis, 29 September 2011

KALUNG UNTA

Apa teman-teman sudah mendengar / melihat lonceng unta? Biasanya pemiliki unta memberikan lonceng kepada untanya sebagai hiasan. Ternyata ada haditsnya dalam Bukhori mengenai ini. Berikut hadits yang saya temui:



3005 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ أَنَّ أَبَا بَشِيرٍ الْأَنْصَارِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ وَالنَّاسُ فِي مَبِيتِهِمْ فَأَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَسُولًا أَنْ لَا يَبْقَيَنَّ فِي رَقَبَةِ بَعِيرٍ قِلَادَةٌ مِنْ وَتَرٍ أَوْ قِلَادَةٌ إِلَّا قُطِعَتْ

Sesungguhnya Abu Basyir Al Anshoriy RA. mengkhabari pada Abbad bin Tamim bahwa sesungguhnya Abu Bsyir bersama Rosululloh SAW. didalam bepergiannya Nabi. Abdulloh berkata aku menyangka sesungguhnya Abu Basyir dan para manusia bermalam di tempat mereka. Maka Rosululloh SAW. mengutus pada utusan, “kalian jangan meninggalkan leher unta pada kalung dari tali atau kalung kecuali diputus.”

Rabu, 28 September 2011

AHLI NASAB

Kali ini yg dibahas pada Ibnu Majah yaitu mengenai Ahli Nasab. Ahli Nasab yang dimaksud adalah tukang tebak keturunan. Tapi tukang tebaknya tidak sembarangan. Mereka memiliki ilmu khusus sehingga dapat menebak garis keturunan seseorang dengan benar. Kalau zaman sekarang bias dikatakan Ahli DNA dll. Berikut hadits dari Ibnu Majah yang dibahas:



2349- حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، وَهِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ ، قَالُوا : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ ، عَنِ الزُّهْرِيِّ ، عَنْ عُرْوَةَ ، عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مَسْرُورًا وَهُوَ يَقُولُ : يَا عَائِشَةُ , أَلَمْ تَرَيْ أَنَّ مُجَزِّزًا الْمُدْلِجِيَّ دَخَلَ عَلَيَّ فَرَأَى أُسَامَةَ ، وَزَيْدًا ، عَلَيْهِمَا قَطِيفَةٌ ، قَدْ غَطَّيَا رُؤُوسَهُمَا , وَقَدْ بَدَتْ أَقْدَامُهُمَا ، فَقَالَ : إِنَّ هَذِهِ الأَقْدَامَ بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ.

Aisyah berkata suatu hari Rosululloh SAW. masuk (pada rumah Aisyah) dengan disenangkan (wajahnya berseri). Dan Nabi bersabda “wahai Aisyah apakah kamu tidak melihat sesungguhnya Mujazzir Almudlijiy (Ahli Nasab) datang padaku kemudian melihat pada Usamah dan Zaid. Yang mana keduanya ditutupi selimut pada kepalanya. Dan telapak kainya tamapak. Lalu Mujazzir berkata sesungguhnya telapak kaki ini sebagiannya sama dengan telapak kaki yang lain (masih keturunan)”.

Asbabul Nuzul Hadits 2349 yaitu Usamah adalah anak laki laki Zaid (Anak angkatnya Nabi). Tapi kulit Usamah hitam sedangkan Zaid Putih. Ini karena Usamah lahir dari perempuan berkulit hitam. Banyak para manusia menilai bahwa Usamah bukan Anaknya Zaid. Sehingga dipanggilah Ahli Nasab untuk menganalisis apakah Usamah masih memiliki keturunan Zaid atau tidak. Ternyata masih ada garis keturunannya. Sehingga Nabi pulang dengan wajah yang beseri-seri.

2350- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ ، حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ ، حَدَّثَنَا سِمَاكُ بْنُ حَرْبٍ ، عَنْ عِكْرِمَةَ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، أَنَّ قُرَيْشًا أَتَوُا امْرَأَةً كَاهِنَةً ، فَقَالُوا لَهَا : أَخْبِرِينَا أَشْبَهَنَا أَثَرًا بِصَاحِبِ الْمَقَامِ ، فَقَالَتْ : إِنْ أَنْتُمْ جَرَرْتُمْ كِسَاءً عَلَى هَذِهِ السِّهْلَةِ ، ثُمَّ مَشَيْتُمْ عَلَيْهَا ، أَنْبَأْتُكُمْ ، قَالَ : فَجَرُّوا كِسَاءً ، ثُمَّ مَشَى النَّاسُ عَلَيْهَا ، فَأَبْصَرَتْ أَثَرَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، فَقَالَتْ : هَذَا أَقْرَبُكُمْ إِلَيْهِ شَبَهًا ، ثُمَّ مَكَثُوا بَعْدَ ذَلِكَ عِشْرِينَ سَنَةً ، أَوْ مَا شَاءَ اللَّهُ ، ثُمَّ بَعَثَ اللَّهُ مُحَمَّدًا صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ.

Dari Ibni Abbas sesungguhnya orang Quroisy datang pada seorang perempuan tukang tebak nasab. Mereka berkata pada perempuan “kabarilah pada kami yang lebih serupa bekasnya dengan pemilik Maqom (Ibrohim AS.)”. perempuan itu menjawab “jika kalian menyiapkan kain lalu kalian berjalan dengan lumpur ini pada kain, maka aku akan menceritakan pada kalian”. Ibni Abbas berkata maka mereka menyiapkan kain dan para manusia berjalan diatas kain maka perempuan melihat pada bekasnya Rosululloh SAW. perempuan tersebut berkata “bekas ini lebih dekatnya serupa pada pemilik maqom”. Kemudian mereka diam setelah demikian itu selama 20 tahun atau apa-apa yang Alloh kehendaki. Kemudian Alloh mengutus Muhammad SAW.

Hadits 2350 Oleh Al Bani di dhoifkan. Tapi oleh Al Zawaid di Sohihkan.

Kesimpulan : menanyakan keturunan kepada seorang ahli nasab yang memang mengerti masalah nasab itu boleh.

Selasa, 27 September 2011

MENARIK KEMBALI SHODAQOH

Di Bukhori terdapat hadits mengenai orang yang sudah bershodaqoh. Tapi ternyata shodaqohnya tidak dirawat. Sehingga shodaqoh tersebut ingin diminta kembali. Boleh tidak ya?


3002 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ حَمَلَ عَلَى فَرَسٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَوَجَدَهُ يُبَاعُ فَأَرَادَ أَنْ يَبْتَاعَهُ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا تَبْتَعْهُ وَلَا تَعُدْ فِي صَدَقَتِكَ

Dari Abdillah bin Umar RA. sesungguhnya Umar bin Khotob menyerahkan kuda untuk sabilillah. Kemudian Umar menjumpai kuda tersebut akan dijual. Maka Umar menghendaki membeli kuda tersebut. maka Umar bertanya pada Rosululloh SAW. Nabi bersabda “kamu jangan membeli pada kuda itu dan jangan menarik kembali pada shodaqohmu.”

3003 - حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ حَمَلْتُ عَلَى فَرَسٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَابْتَاعَهُ أَوْ فَأَضَاعَهُ الَّذِي كَانَ عِنْدَهُ فَأَرَدْتُ أَنْ أَشْتَرِيَهُ وَظَنَنْتُ أَنَّهُ بَائِعُهُ بِرُخْصٍ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا تَشْتَرِهِ وَإِنْ بِدِرْهَمٍ فَإِنَّ الْعَائِدَ فِي هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَعُودُ فِي قَيْئِهِ

Umar bin Khotob berkata Aku menyerahkan kuda untuk sabilillah. Maka orang tersebut menjual atau menyia-nyiakan pada kuda yang ada disisinya. Maka aku menghendaki membelinya dan aku mengharap sesungguhnya kuda dijual murah. Maka aku bertanya pada Nabi SAW. bersabda “janganlah kamu membeli pada kuda itu walaupun dijual dengan harga 1 dirham. Maka sesungguhnya orang yang mengulangi (menarik kembali) didalam hadiyahnya orang sebagimana anjing yang menjilati kembali muntahnya.”

Kesimpulan : jangan pernah menarik kembali barang yang telah kita berikan sebagai hadiyah ataupun shodaqoh bagaimanapun keadaannya.

Senin, 26 September 2011

BEPERGIAN

Bepergian memang melelahkan. Jika kita bepergian kita harus mempersiapkan barang-barang yang kita perlukan untuk dimasukan kedalam koper/tas. Setelah sampai tujuan kadang malah lebih lelah. Jika kita pergi untuk rekreasi menyempat-sempatkan melekan ditempat tersebut karena mungkin hanya sekali seumur hidup. Jika bepergian bukan rekreasi/ kerjaan biasanya sudah ada schedule yang harus dijalankan. Kali ini saya akan beberapa hadits Bukhori mengenai bepergian.


2996 - حَدَّثَنَا مَطَرُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا الْعَوَّامُ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ أَبُو إِسْمَاعِيلَ السَّكْسَكِيُّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا بُرْدَةَ وَاصْطَحَبَ هُوَ وَيَزِيدُ بْنُ أَبِي كَبْشَةَ فِي سَفَرٍ فَكَانَ يَزِيدُ يَصُومُ فِي السَّفَرِ فَقَالَ لَهُ أَبُو بُرْدَةَ سَمِعْتُ أَبَا مُوسَى مِرَارًا يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا

Ibrohim yang dikenal Abu Ismail Assaksakiy berkata aku mendengar pada Aba Burdah dan temannya yaitu Yazid bin Kabsyah bepergian. Yazid puasa ketika bepergian tersebut. Maka Abudardah berkata pada Yazid aku mendengar dari Abu Musa berkali-kali berkata Rosululloh SAW bersabda “ketika seorang Hamba Sakit atau bepergian maka bagi hamba ditulis seperti apa yang dikerjakan ketika dia tidak bepergian dan sehat.”


2998 - حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي الْوَحْدَةِ مَا أَعْلَمُ مَا سَارَ رَاكِبٌ بِلَيْلٍ وَحْدَهُ

Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW. besabda “seandainya para manusia tau apa yang didapat ketika bepergi sendirian seperti yang aku ketahui, maka pengendara kendaraan tidak akan bepergian sendiri dimalam hari.”

2999 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي قَالَ سُئِلَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ يَحْيَى يَقُولُ وَأَنَا أَسْمَعُ فَسَقَطَ عَنِّي عَنْ مَسِيرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ قَالَ فَكَانَ يَسِيرُ الْعَنَقَ فَإِذَا وَجَدَ فَجْوَةً نَصَّ وَالنَّصُّ فَوْقَ الْعَنَقِ

Bapak Hisyam berkata Usamah bin Yazid RA. ditanya Yahya berkata aku mendengar maka putus dari perjalanannya Nabi SAW. didalam Haji Wada’. Usamah berkata “Nabi berjalan dengan sedengan (tidak cepat dan tidak pelan) maka ketika menjumpai daerah yang luas, maka Nabi nashu dalam perjalanan. Adapun Nashu itu lebih cepat dari sedengan.”

3000 - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي زَيْدٌ هُوَ ابْنُ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا بِطَرِيقِ مَكَّةَ فَبَلَغَهُ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ أَبِي عُبَيْدٍ شِدَّةُ وَجَعٍ فَأَسْرَعَ السَّيْرَ حَتَّى إِذَا كَانَ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّفَقِ ثُمَّ نَزَلَ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ وَالْعَتَمَةَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا وَقَالَ إِنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَدَّ بِهِ السَّيْرُ أَخَّرَ الْمَغْرِبَ وَجَمَعَ بَيْنَهُمَا

Dari Aslam berkata aku bersama Abdillah bin Umar RA. di jalan ke mekah. Maka sampai pada ku berita sakit berat shofiyah binti abi ubaid. Maka Abdillah mencepatkan langkahnya pada perjalanan. Ketika telah terbenam mega merah (dilangit) Abdillah turun lalu sholat magrib dan isya’ dengan dijama’ diantara keduannya. Dan Abdillah berkata “sesungguhnya aku melihat Nabi SAW. ketika perjalanan berat Nabi mengakhirkan magrib dan menjama’ diantara keduanya.” (masih dalam waktunya/ mengakhirkan waktu magrib dan mengawalkan waktu Isya’).

3001 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنْ الْعَذَابِ يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ نَوْمَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ فَإِذَا قَضَى أَحَدُكُمْ نَهْمَتَهُ فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ

Dari Abu Huroiroh RA. sesungguhnya Rosululloh SAW. bersabda “adapun bepergian adalah bagian dari siksa. Karena mencegah tidurnya, makannnya dan minumnya. Maka itu ketika salah satu kalian sampai pada tujuan, maka hendaklah cepat-cepat pada keluarganya.”

Kesimpulan dari hadits diatas:
1.    Ketika bepergian boleh membatalkan puasa rutin sunahnya. Karena pahala puasa rutin sunahnya tetap ditulis.
2.   Jangan bepergian sendirian dimalam hari.
3.   Ketika menjumpai daerah yang sepi supaya agak dicepatkan.
4.   Boleh mengakhirkan sholat magrib dan mengawalkan sholat Isya’ yang penting tepat pada waktunya.
5.   Ketika kalian pulang supaya agak dicepatkan.

Walupun ini tidak diwajibkan, tapi jika dikerjkan lebih baik. insyaAlloh Alloh memberikan kebarokahan kepada kita dalam perjalanan kita jika kita berusaha mengikuti sunnah Rosululloh.

Selasa, 20 September 2011

TAKBIR, TAHLIL DAN TASBIH

Dalam beberapa film perjuangan kita sering melihat dan mendengar kalimat takbir (Allohu Akbar) diserukan dengan keras sebelum berperang menunjukan kami adalah orang iman. Bagaimana dengan haditsnya ya? Dibawah ini adalah beberapa hadits dari Bukhori mengenai Takbir.


2991 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ صَبَّحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ وَقَدْ خَرَجُوا بِالْمَسَاحِي عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَلَمَّا رَأَوْهُ قَالُوا هَذَا مُحَمَّدٌ وَالْخَمِيسُ مُحَمَّدٌ وَالْخَمِيسُ فَلَجَئُوا إِلَى الْحِصْنِ فَرَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ وَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ خَرِبَتْ خَيْبَرُ إِنَّا إِذَا نَزَلْنَا بِسَاحَةِ قَوْمٍ {فَسَاءَ صَبَاحُ الْمُنْذَرِينَ} وَأَصَبْنَا حُمُرًا فَطَبَخْنَاهَا فَنَادَى مُنَادِي النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يَنْهَيَانِكُمْ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ فَأُكْفِئَتْ الْقُدُورُ بِمَا فِيهَا تَابَعَهُ عَلِيٌّ عَنْ سُفْيَانَ رَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ

Anas RA. Berkata Nabi SAW. berangkat pagi pada penduduk Khoibar. Maka mereka keluar dengan membawa alat pertanian atas pundak mereka. Ketika mereka melihat pada Nabi maka mereka berseru “ini Muhammad dan bala tentaranya!! Muhammad dan bala tentaranya!!” Kemudian mereka mengungsi di bentengnya. Maka Nabi SAW. mengangkat pada kedua tangannya lalu bersabda “Allohu Akbar hancurlah khoibar!” Sesungguhnya kami ketika bertempat disuatu pelataran qoum maka jeleklah pagi hari yang dialami orang yang diperingatkan tersebut. Dan kami memperoleh himar (harta jarahan perang). Maka kami memasaknya. Lalu tukang pemberi pengumumannya Nabi SAW. berseru sesungguhnya Alloh dan Utusannya mencegah daging himar untuk kalian. Maka aku menumpahkan pada kendil (tempat memasak daging himar) beserta isinya.

2992 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكُنَّا إِذَا أَشْرَفْنَا عَلَى وَادٍ هَلَّلْنَا وَكَبَّرْنَا ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّهُ مَعَكُمْ إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ تَبَارَكَ اسْمُهُ وَتَعَالَى جَدُّهُ

Abu Musa Al Asyariy RA. berkata kami pernah bersama Rosululloh SAW. naik pada lembah maka kami membaca tahlil dan takbir dengan suara keras. Maka Nabi SAW. bersabda “wahai para manusia kasihanilah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak memanggil orang yang tuli dan tidak ghoib. Sesungguhnya Alloh bersama kalian. Sesungguhnya Alloh maha mendengar lagi dekat”.

2993 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا إِذَا صَعِدْنَا كَبَّرْنَا وَإِذَا نَزَلْنَا سَبَّحْنَا

Jabir bin Abdulloh RA. berkata kami pernah ketika kami naik (mendaki) kami Takbir dan ketika turun kami tasbih.

Intinya Nabi dan para sohabat selalu berdzikir pada Alloh dengan membaca takbir, tahlil, tasbih dsb. Dan tak perlu dengan suara keras. Kecuali orang yang haji. Menyerukan takbir ketika berperang memang dilakukan Nabi dan para sohabatnya. Dan itu juga dilakukan oleh beberapa pejuang-pejuang dinegri kita.

Senin, 19 September 2011

UNDIAN (IM)

Kembali lagi ke hadits Ibnu Majah. Kali ini saya akan membahas menghukumi dengan cara mengundi. Boleh tidak ya? Beberapa hadits yang saya temui pada Ibnu majah yaitu :



2345- حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى ، قَالاَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى ، حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ ، عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ ، أَنَّ رَجُلاً كَانَ لَهُ سِتَّةُ مَمْلُوكِينَ ، لَيْسَ لَهُ مَالٌ غَيْرُهُمْ ، فَأَعْتَقَهُمْ عِنْدَ مَوْتِهِ ، فَجَزَّأَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، فَأَعْتَقَ اثْنَيْنِ ، وَأَرَقَّ أَرْبَعَةً.

Dari Imron bin Hushoin sesungguhnya pernah ada seorang laki-laki mempunyai 6 budak. Dan orang tersebut tidak mempunyai harta selain budak itu. Maka rojul tersebut memerdekakan budak tersebut ketika akan mati. Maka Rosululloh SAW. mengundi pada mereka untuk memerdekakan yang 2 budak dan menetapkan yang 4 budak.

2346- حَدَّثَنَا جَمِيلُ بْنُ الْحَسَنِ الْعَتَكِيُّ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى ، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ ، عَنْ قَتَادَةَ ، عَنْ خِلاَسٍ ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَجُلَيْنِ تَدَارَءَا فِي بَيْعٍ لَيْسَ لِوَاحِدٍ مِنْهُمَا بَيِّنَةٌ ، فَأَمَرَهُمَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ أَنْ يَسْتَهِمَا عَلَى الْيَمِينِ ، أَحَبَّا ذَلِكَ أَمْ كَرِهَا.

Dari Abi Huroiroh sesungguhnya 2 orang laki-laki berselisih didalam masalah jual beli. Salah satu dari keduanya tidak memiliki saksi. Maka Rosululloh SAW. perintah kepada mereka untuk mengundi pada keduanya untuk melakukan sumpah (Jika dia menang undian, dia harus bersupah atas nama Alloh). Walaupun kejadian itu menyenagkan maupun membencikan (harus menerima hukum walaupun tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya).

2347- حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَمَانٍ ، عَنْ مَعْمَرٍ ، عَنِ الزُّهْرِيِّ ، عَنْ عُرْوَةَ ، عَنْ عَائِشَةَ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَافَرَ أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ

Dari Aisyah sesungguhnya Nabi SAW. ketika bepergian maka Nabi mengundi pada Istri-istrinya Nabi (untuk ikut pergi bersama Nabi)

2348- حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ ، أَخْبَرَنَا الثَّوْرِيُّ ، عَنْ صَالِحٍ الْهَمْدَانِيِّ ، عَنِ الشَّعْبِيِّ ، عَنْ عَبْدِ خَيْرٍ الْحَضْرَمِيِّ ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ ، قَالَ : أُتِيَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ وَهُوَ بِالْيَمَنِ ، فِي ثَلاَثَةٍ قَدْ وَقَعُوا عَلَى امْرَأَةٍ فِي طُهْرٍ وَاحِدٍ ، فَسَأَلَ اثْنَيْنِ ، فَقَالَ : أَتُقِرَّانِ لِهَذَا بِالْوَلَدِ ؟ قَالاَ : لاَ ، ثُمَّ سَأَلَ اثْنَيْنِ ، فَقَالَ : أَتُقِرَّانِ لِهَذَا بِالْوَلَدِ ؟ قَالاَ : لاَ ، فَجَعَلَ كُلَّمَا سَأَلَ اثْنَيْنِ : أَتُقِرَّانِ لِهَذَا بِالْوَلَدِ ؟ قَالاَ : لاَ ، فَأَقْرَعَ بَيْنَهُمْ ، فَأَلْحَقَ الْوَلَدَ بِالَّذِي أَصَابَتْهُ الْقُرْعَةُ ، وَجَعَلَ عَلَيْهِ ثُلُثَيِ الدِّيَةِ ، فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ , فَضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ

Zaid bin Arqom berkata Ali bin Abu Mutholib yang berada di Yaman didatangkan 3 orang (anggap namanya A, B, C) yang telah menjima’ pada seorang budak perempuan mereka didalam sucian yang satu. Maka Ali bertanya pada A dan B apakah kamu berdua mengakui ini anak C? keduanya berkata tidak. Kemudian Ali bertanya pada A dan C apakah kamu berdua mengakui ini anak B? keduanya berkata tidak. Maka ketika Ali bertanya pada B dan C apakah kamu berdua mengakui ini anak A? keduanya berkata tidak, maka Ali mengundi diantara mereka. Lalu memberika anak pada orang yang mendapatkan undian. Dan Ali menjadikan atasnya membayar 2/3 dari harga budak. (masing-masing yang kalah undian mendapatkan 1/3). Cerita tersebut dilaporkan pada Nabi SAW. maka Nabi tertawa hingga tampak gigi grahamnya Nabi.

Jadi kesimpulannya undian boleh dilakukan. Tapi didalam hukum harus ada syaratnya! Jika pada hukum tersebut tidak ada saksi. Atau menemui jalan buntu pada suatu perselisihan.

Minggu, 18 September 2011

GONCENGAN

Di dalam bukhori ternyata dijelaskan dari beberapa hadits mengenai goncengan. Beberapa hadits yang menjelaskan hal tersebut yaitu hadits-hadits yang saya tuliskan dibawah ini :


2984 - حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ الْأَسْوَدِ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ يَرْجِعُ أَصْحَابُكَ بِأَجْرِ حَجٍّ وَعُمْرَةٍ وَلَمْ أَزِدْ عَلَى الْحَجِّ فَقَالَ لَهَا اذْهَبِي وَلْيُرْدِفْكِ عَبْدُ الرَّحْمَنِ فَأَمَرَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ أَنْ يُعْمِرَهَا مِنْ التَّنْعِيمِ فَانْتَظَرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَعْلَى مَكَّةَ حَتَّى جَاءَتْ

Sesungguhnya Aisyah RA. berkata ya Rosululloh para sohabatmu telah kembali dengan membawa pahala haji dan umroh. Dan aku belum menambah pada haji. Maka Nabi bersabda pada Aisyah kamu pergilah dan hendaklah Abdurrochman (Saudara Aisyah) membonceng kamu. Maka perintah pada Abdurochman untuk mengantar umroh dari tanah tan’im (Tanah halal terdekat dari kota mekah). Maka Rosululloh SAW. menunggunya di ujung Mekah hingga Aisyah datang. (Haji Ifradh)

2985 - حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَوْسٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَمَرَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أُرْدِفَ عَائِشَةَ وَأُعْمِرَهَا مِنْ التَّنْعِيمِ

Abdurrochman bin Abu bakr Ashidiqi RA. Berkata Nabi SAW. perintah pada ku untuk membonceng pada Aisyah dan mengantarkan Aisyah umroh dari tanah tan’im (Sebagai Miqot).

2986 - حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنْتُ رَدِيفَ أَبِي طَلْحَةَ وَإِنَّهُمْ لَيَصْرُخُونَ بِهِمَا جَمِيعًا الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ

Anas RA. Berkata Aku pernah menggonceng Abu tholhah dan sesungguhnya mereka membaca talbiyah dengan keras untuk haji dan umroh sekaligus (Haji Qiron)

2987 - حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو صَفْوَانَ عَنْ يُونُسَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكِبَ عَلَى حِمَارٍ عَلَى إِكَافٍ عَلَيْهِ قَطِيفَةٌ وَأَرْدَفَ أُسَامَةَ وَرَاءَهُ

Dari Zaid RA. Sesungguhnya Rosululloh SAW. naik himar diatas pelana dari selimut dan Nabi membonceng usamah dibelakangnya.

2988 - حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ يُونُسُ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْبَلَ يَوْمَ الْفَتْحِ مِنْ أَعْلَى مَكَّةَ عَلَى رَاحِلَتِهِ مُرْدِفًا أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ وَمَعَهُ بِلَالٌ وَمَعَهُ عُثْمَانُ بْنُ طَلْحَةَ مِنْ الْحَجَبَةِ حَتَّى أَنَاخَ فِي الْمَسْجِدِ فَأَمَرَهُ أَنْ يَأْتِيَ بِمِفْتَاحِ الْبَيْتِ فَفَتَحَ وَدَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَهُ أُسَامَةُ وَبِلَالٌ وَعُثْمَانُ فَمَكَثَ فِيهَا نَهَارًا طَوِيلًا ثُمَّ خَرَجَ فَاسْتَبَقَ النَّاسُ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ أَوَّلَ مَنْ دَخَلَ فَوَجَدَ بِلَالًا وَرَاءَ الْبَابِ قَائِمًا فَسَأَلَهُ أَيْنَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَشَارَ لَهُ إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي صَلَّى فِيهِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَنَسِيتُ أَنْ أَسْأَلَهُ كَمْ صَلَّى مِنْ سَجْدَةٍ

Dari Abdullah RA. Sesungguhnya Rosululloh SAW. menghadap di hari kemenangan Mekah dari tanah tinggi Mekah dengan membonceng usamah bin Zaid pada kendaraan Nabi. Dan Nabi bersama Bilal, Utsman bin Tholhah (juru kunci ka’bah) dari tanah Hajabah hingga memarkirkan kendaraannya di masjid. Maka Nabi perintah supaya didatangkan kuncinya ka’bah. Maka Utsman membuka dan Rosululloh SAW. masuk pada ka’bah dan Nabi masuk bersama Usamah, Bilal, Utsman. Maka Nabi didalam ka’bah sepanjang siang kemudian keluar. Maka Manusia balapan masuk ka’bah dan Abdulloh bin Umar adalah orang yang pertama masuk. Maka belau menjumpai Bilal berdiri dibelakang pintu. Maka Abdulloh Tanya pada Bilal dimana Rosululloh SAW. sholat? Maka Bilal isyaroh pada tempat Nabi solat. Abdulloh berkata aku lupa Tanya pada Bilal berapa roka’at sholatnya Nabi saat itu?

Hebatya goncengan saja sampai dimasukan ke dalam hadits! Jelas goncengan disini dari hadits-hadits diatas hanya pada orang yang berjenis kelamin sama (pria dengan pria) dan saudara perempuannya. Intinya selama masih makhrom TIDAK BAHAYA!!!

Sabtu, 17 September 2011

BEKAL

Sudah lama sekali tidak share ilmu. Mumpung ada kesempatan hari ini aku share beberapa ilmu yang baru saya dapat. Kali ini pada hadits bukhori. Yaitu mengenai bekel. Cek beberapa hadits bukhori dibawah ini.



2979 - حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي وَحَدَّثَتْنِي أَيْضًا فَاطِمَةُ عَنْ أَسْمَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ صَنَعْتُ سُفْرَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِ أَبِي بَكْرٍ حِينَ أَرَادَ أَنْ يُهَاجِرَ إِلَى الْمَدِينَةِ قَالَتْ فَلَمْ نَجِدْ لِسُفْرَتِهِ وَلَا لِسِقَائِهِ مَا نَرْبِطُهُمَا بِهِ فَقُلْتُ لِأَبِي بَكْرٍ وَاللَّهِ مَا أَجِدُ شَيْئًا أَرْبِطُ بِهِ إِلَّا نِطَاقِي قَالَ فَشُقِّيهِ بِاثْنَيْنِ فَارْبِطِيهِ بِوَاحِدٍ السِّقَاءَ وَبِالْآخَرِ السُّفْرَةَ فَفَعَلْتُ فَلِذَلِكَ سُمِّيَتْ ذَاتَ النِّطَاقَيْنِ

Dari Asma’ aku membuat bekal bepergian Rosululloh SAW. didalam rumah Abi Bakr ketika Nabi menghendaki hijroh ke Madinah. Asma’ berkata maka aku tidak menjumpai untuk bekal dan juga tidak untuk minum yang mengikat pada keduanya (tali tempat makan dan minum). Maka Aku berkata pada Abi Bakr demi Alloh aku tidak menjmpai sesuatu untuk mengikat pada makanan dan minuman kecuali stagenku. Abi Bakr berkata membelahlah engkau pada stagen menjadi 2 bagian. Maka mengikatlah 1 stagen pada tempat minum dan stagen yang lain pada bekal. Maka aku mengerjakannya karena itu aku disebut perempuan yang mempunyai 2 stagen ( ذَاتَ النِّطَاقَيْنِ )

2980 - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا نَتَزَوَّدُ لُحُومَ الْأَضَاحِيِّ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمَدِينَةِ

Jabir berkata Aku berbekal daging qurban pada zaman Nabi SAW. menuju Madinah (Hijroh ke Madinah).

2983 - حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ وَهْبِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ خَرَجْنَا وَنَحْنُ ثَلَاثُ مِائَةٍ نَحْمِلُ زَادَنَا عَلَى رِقَابِنَا فَفَنِيَ زَادُنَا حَتَّى كَانَ الرَّجُلُ مِنَّا يَأْكُلُ فِي كُلِّ يَوْمٍ تَمْرَةً قَالَ رَجُلٌ يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ وَأَيْنَ كَانَتْ التَّمْرَةُ تَقَعُ مِنْ الرَّجُلِ قَالَ لَقَدْ وَجَدْنَا فَقْدَهَا حِينَ فَقَدْنَاهَا حَتَّى أَتَيْنَا الْبَحْرَ فَإِذَا حُوتٌ قَدْ قَذَفَهُ الْبَحْرُ فَأَكَلْنَا مِنْهُ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ يَوْمًا مَا أَحْبَبْنَا

Jabir berkata kami keluar dan kami berjumlah 300 orang kami membawa perbekalan pada pundak kami (ransel). Maka bekal kami habis. Sehingga ada seorang laki-laki dari kami hanya makan pada 1 kurma. Seorang laki-laki berkata ya Aba Abdillah (julukan Jabir) dimana kurma yang ada pada orang laki-laki yang lapar tadi. Jabir berkata niscaya sungguh-sungguh kami menjumpai habis bekalnya orang laki-laki tadi ketika bekal kami habis. Sehingga kami datang pada laut dan ketika itu laut itu membuang pada ikan (ikan besar). Maka kami makan dari ikan tersebut selama 18 hari kami senang dengan makanan ini.

Walaupun kita memasrahkan diri kepada Alloh ketika bepergian tapi kita harus ada usaha untuk persiapan jika terjadi sesuatu. Seperti yang difirmankan Alloh SWT. Pada Surat Al Baqoroh ayat 197

(#rߊ¨rts?ur  cÎ*sù uŽöyz ÏŠ#¨9$# 3uqø)­G9$# 4 Èbqà)¨?$#ur Í<'ré'¯»tƒ É=»t6ø9F{$# ÇÊÒÐÈ

Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa ) bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji  (dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.

Selasa, 06 September 2011

HUKUM bag 2 (IM)

Masih melanjutkan hukum-hukum yang terdapat dalam hadits Ibnu Majah. Menyambung postingan yang kemarin baru 2 contoh hukum. Sekarang hukum 3&4 yaitu :


3.   Hukumnya memecahkan barang orang lain

2334- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى ، حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ ، حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ عِنْدَ إِحْدَى أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ ، فَأَرْسَلَتْ أُخْرَى بِقَصْعَةٍ فِيهَا طَعَامٌ ، فَضَرَبَتْ يَدَ الرَّسُولِ ، فَسَقَطَتِ الْقَصْعَةُ فَانْكَسَرَتْ ، فَأَخَذَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ الْكِسْرَتَيْنِ ، فَضَمَّ إِحْدَاهُمَا إِلَى الأُخْرَى ، فَجَعَلَ يَجْمَعُ فِيهَا الطَّعَامَ ، وَيَقُولُ : غَارَتْ أُمُّكُمْ ، كُلُوا ، فَأَكَلُوا ، حَتَّى جَاءَتْ بِقَصْعَتِهَا الَّتِي فِي بَيْتِهَا ، فَدَفَعَ الْقَصْعَةَ الصَّحِيحَةَ إِلَى الرَّسُولِ ، وَتَرَكَ الْمَكْسُورَةَ فِي بَيْتِ الَّتِي كَسَرَتْهَا

Anas Ibni Malik berkata Nabi SAW. berada di sisi salah satu Ibunya Orang Iman (A). Lalu Ibunya orang iman yang lain (B) mengutus dengan tempat yang didalamnya makanan. Maka (A) memukul tangannya utusan (B) itu. Maka wadahnya jatuh dan pecah. Maka Rosululloh SAW. mengambil pecahan dan mengumpulkan pada salah satu keduanya pada yang lainnya. Lalu mengumpulkan makanan didalam wadah dan Nabi bersabda cemburu Ibu kalian maka makanlah!. Lalu mereka makan. Sehingga (A) datang dengan wadah yang didalam rumahnya. Maka Nabi menyerahkan wadah yang utuh pada utusan (B) dan meninggalkan yang pecah didalam rumah yang memecahkan pada wadah

4.   Hukum meletakan barang pada pagar tetangga.

2335- حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ ، قَالاَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ ، عَنِ الزُّهْرِيِّ ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الأَعْرَجِ ، قَالَ : سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ ، يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، قَالَ : إِذَا اسْتَأْذَنَ أَحَدَكُمْ جَارُهُ أَنْ يَغْرِزَ خَشَبَهُ فِي جِدَارِهِ ، فَلاَ يَمْنَعْهُ , فَلَمَّا حَدَّثَهُمْ أَبُو هُرَيْرَةَ , طَأْطَؤُوا رُؤُوسَهُمْ ، فَلَمَّا رَآهُمْ ، قَالَ : مَا لِي أَرَاكُمْ عَنْهَا مُعْرِضِينَ ، وَاللَّهِ لأَرْمِيَنَّ بِهَا بَيْنَ أَكْنَافِكُمْ.

Abi Huroiroh menyampaikan hadits dari Nabi SAW. yang bersabda ketika tetangga meminta idzin pada salah satu kalian untuk menancapkan kayu pada pagarnya maka janganlah mencegah pada tetangga itu. Maka ketika Abu Huroiroh bercerita hadits ini pada mereka, mereka sama menundukan kepala (tidak memperhatikan). Maka ketika Aba Huroiroh melihat mereka, AbaHuroiroh berkata : apa yang membuat kalian berpaling dari hadits ini. Demi Alloh! Niscaya aku melempar sungguh dengan hadits antara tulang belikat kalian (Aku akan tetep menyampaikan hadits ini walupun kalian berpaling).

Senin, 05 September 2011

HUKUM bag 1 (IM)

Saya menemukan beberapa hadits hukum yang menjelaskan beberapa kejadian yang sering dialami. Memang hukum dinegara kita berbeda. Tapi minimal kita mengetahui hukum islam yang sebenarnya. Ini beberapa hukum islam yang saya pelajari dari Ibnu Majah.



1.    Hukum ketika keduanya tidak ada yang mempunyai saksi.

2329- حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ، حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ ، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ ، عَنْ قَتَادَةَ ، عَنْ خِلاَسٍ ، عَنْ أَبِي رَافِعٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّهُ ذَكَرَ أَنَّ رَجُلَيْنِ ادَّعَيَا دَابَّةً ، وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَهُمَا بَيِّنَةٌ ، فَأَمَرَهُمَا النَّبِيُّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ أَنْ يَسْتَهِمَا عَلَى الْيَمِينِ.

Dari Abi Huroiroh menuturkan sesungguhnya 2 orang laki-laki mengaku pada binatang dan keduanya tidak ada saksi. Maka Nabi SAW. perintah pada keduanya supaya mengundi pada keduanya untuk melaksanakan sumpah.

2.   Hukum ketika binatang ternaknya merusak.

2332- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ الْمِصْرِيُّ ، أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ ، أَنَّ ابْنَ مُحَيِّصَةَ الأَنْصَارِيَّ أَخْبَرَهُ ، أَنَّ نَاقَةً لِلْبَرَاءِ كَانَتْ ضَارِيَةً ، دَخَلَتْ فِي حَائِطِ قَوْمٍ ، فَأَفْسَدَتْ فِيهِ ، فَكُلِّمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ فِيهَا ، فَقَضَى أَنَّ حِفْظَ الأَمْوَالِ عَلَى أَهْلِهَا بِالنَّهَارِ ، وَعَلَى أَهْلِ الْمَوَاشِي مَا أَصَابَتْ مَوَاشِيهِمْ بِاللَّيْلِ

Sesungguhnya Ibna Muhammad bangsa Anshor menghabari sesunggunhya untanya Baro’ lepas lalu unta itu masuk pada kebunnya koum maka merusak pada kebun. Maka dilaporkan pada Rosululloh SAW. didalam urusan unta. Maka Nabi menghukumi sesungguhnya pemilik menjaga pada beberapa hartanya diwaktu siang. Dan atas ahli ternak terhadap apa-apa yang merusak binatang ternak diwaktu malam.

.

Minggu, 04 September 2011

SUMPAH DUSTA

Alhamdulillah, saya bisa menulis kembali. Untuk teman-teman yang sekarang baru mau pulang mudik semoga sampai dengan selamat. Kali ini saya akan melanjutkan menulis masih dari hadits Ibnu Majah melanjutkan postingan kemari. Kemarin mengenai hakim sekarang mengenai sumpah dusta. Ini beberapa hadits ibnu majah yang menjelaskan orang yang bersumpah dusta :


2325- حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ رَافِعٍ ، حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ (ح) وَحَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ ثَابِتٍ الْجَحْدَرِيُّ ، حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ عِيسَى ، قَالاَ : حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ هَاشِمٍ , عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ نِسْطَاسٍ , عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ , قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : مَنْ حَلَفَ بِيَمِينٍ آثِمَةٍ عِنْدَ مِنْبَرِي هَذَا , فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ , وَلَوْ عَلَى سِوَاكٍ أَخْضَرَ

Dari Jabir Ibnu Abdillah berkata : Rosululloh SAW. bersabda barang siapa yang sumpah dengan sumpah yang berdosa (berdusta) disisi mimbarku yang ini, maka hendaklah dia bertempat pada tempat duduk di neraka. Walaupun sumpah atas siwak yang masih basah.

2326- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى ، وَزَيْدُ بْنُ أَخْزَمَ ، قَالاَ : حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ ، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ فَرُّوخَ ، قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى : وَهُوَ أَبُو يُونُسَ الْقَوِيُّ , قَالَ : سَمِعْتُ أَبَا سَلَمَةَ يَقُولُ : سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : لاَ يَحْلِفُ عِنْدَ هَذَا الْمِنْبَرِ عَبْدٌ وَلاَ أَمَةٌ عَلَى يَمِينٍ آثِمَةٍ ، وَلَوْ عَلَى سِوَاكٍ رَطْبٍ ، إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ

Aba Huroiroh berkata Rosululloh SAW. bersabda tidak sumpah sorang hamba laki-laki dan hamba permepuan di mimbarku yang ini walaupun atas siwak yang basah kecuali wajib bagi hamba tersebut di neraka.

Hati- hatilah dalam bersumpah !!!
Jika memang bukan haknya JANGAN COBA-COBA

Senin, 29 Agustus 2011

HAKIM MARAH (IM)

Alhamdulillah masih sempat menulis blog ini. Saya akam membahas hakim yang marah-marah ketika menghukumi suatu perselisihan. Karena debatnya adu mulut, atau karena hal lainnya sehingga emosi hakim bisa saja terpancing. Wajar hakim juga manusia. Simak hadits ibnu majah berikut :



2316- حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ ، وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ يَزِيدَ ، وَأَحْمَدُ بْنُ ثَابِتٍ الْجَحْدَرِيُّ ، قَالُوا : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ ، أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي بَكْرَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ؛ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ قَالَ : لاَ يَقْضِي الْقَاضِي بَيْنَ اثْنَيْنِ وَهُوَ غَضْبَانُ.
قَالَ هِشَامٌ فِي حَدِيثِهِ : لاَ يَنْبَغِي لِلْحَاكِمِ أَنْ يَقْضِيَ بَيْنَ اثْنَيْنِ وَهُوَ غَضْبَانُ

Dari bapaknya Abdurrohman ibna Abi Bakr sesungguhnya hakim tidak boleh menghukumi antara 2 orang yang berselisih dan dia keadaan marah.
Hisyam berkata didalam haditsnya : tidak pantas bagi seorang hakim bila menghukumi antara 2 orang dan dia marah-marah.

Dari hadits tersebut adalah peringatan agar bagaimanapun kondisi kita jangan sampai terpancing. Karena kalau sudah marah biasanya yang menghukumi bukan akal tapi nafsu. Sehingga hakim bisa melakukan ketidak adilan.

Minggu, 28 Agustus 2011

USAHA HAKIM

Alloh adalah dzat yang maha adil. Kita sebagai manusia biasa memang tidak bisa seadil Alloh dalam menghukumi segala perselisihan yang ada. Kadang hukum hakim membenarkan orang yang benar tapi kadang juga sebaliknya. Tergantung orang yang berbicara didepan hakim siapa.


Jika orang yang berbicara sangat bagus sehingga orang yang salah terlihat seperti orang yang benar. Maka hukum dunia tersebut tidak akan menimpa pada orang yang salah tersebut. Tapi menurut saya orang tersebut adalah orang yang paling celaka. Karena hukum dunianya diganti dengan hukum di akhirot.

Hadits disini bukan membahas orang yang pandai perbicra sehingga bisa menutupi kesalahn didepan hakim tapi bagaimana hukum seorang hakim yang salah dalam menghukumi tapi sudah mempersungguh untuk menghukumi dengan adil. Lihat hadits ibnu majah dibawah ini:

2314- حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ الدَّرَاوَرْدِيُّ ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْهَادِ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ ، عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ ، عَنْ أَبِي قَيْسٍ ، مَوْلَى عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ يَقُولُ : إِذَا حَكَمَ الْحَاكِمُ فَاجْتَهَدَ فَأَصَابَ فَلَهُ أَجْرَانِ ، وَإِذَا حَكَمَ فَاجْتَهَدَ فَأَخْطَأَ فَلَهُ أَجْرٌ.

Dari Amer Ibnul Ash sesungguhnya Amer mendengar Rosululloh SAW. bersabda ketika Hakim menghukumi dengan mempersungguh dan hukumnya benar, maka baginya mendapatkan 2 pahala. Dan ketika hakim menghukumi dengan mempersungguh dan hukumnya salah maka baginya 1 pahala.

2315- حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ تَوْبَةَ ، حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ خَلِيفَةَ ، حَدَّثَنَا أَبُو هَاشِمٍ ، قَالَ : لَوْلاَ حَدِيثُ ابْنِ بُرَيْدَةَ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، قَالَ : الْقُضَاةُ ثَلاَثَةٌ ، اثْنَانِ فِي النَّارِ ، وَوَاحِدٌ فِي الْجَنَّةِ ، رَجُلٌ عَلِمَ الْحَقَّ فَقَضَى بِهِ فَهُوَ فِي الْجَنَّةِ ، وَرَجُلٌ قَضَى لِلنَّاسِ عَلَى جَهْلٍ فَهُوَ فِي النَّارِ ، وَرَجُلٌ جَارَ فِي الْحُكْمِ فَهُوَ فِي النَّارِ ، لَقُلْنَا : إِنَّ الْقَاضِيَ إِذَا اجْتَهَدَ فَهُوَ فِي الْجَنَّةِ

Abu Hasyim berkata seandainya tidak ada hadits ibnu buroidah dari bapaknya dari Rosululloh bersabda adapun juru hukum ada 3 macam. Yang 2 didalam neraka dan yang satu didalam surga: orang laki-laki yang tau pada kebenaran kemudian menghukumi dengan kebenaran maka dia didalam surga. Dan orang laki-laki yang menghukumi pada manusia dengan kebodohannya maka dia didalam neraka. Dan orang laki-laki yang menyimpang (dia tau kebenaran tapi tidak melakukannya) didalam hukum maka dia didalam neraka. Niscaya aku(abu hasyim) berkata sesungguhnya hakim ketika mempersungguh didalam menghukumi maka dia didalam surga.

Disini dismpulkan tidak semua hakim ketika mempersungguh mendapat pahala. Jika orang tersebut tidak memiliki ilmu hukum tapi menghukumi orang yang berselisih walaupun sudah dipersungguh dia akan masuk neraka. Untuk itu hakim memeng orang-orang yang harus mengerti hukum dan mempersungguh didalam menghukuminya. 

Label